Sabtu, 01 Agustus 2015

Udang Karang Galaksi Ini Ditemukan di Indonesia

Tak ada yang menyangkal bahwa Indonesia merupakan surga bagi keanekaragaman biota bawah laut. Salah satunya adalah udang warna-warni yang kian menambah daftar kekayaan alam Indonesia.
Udang karang air tawar biru yang sangat indah ini memiliki keunikan corak warna yang terlihat laksana nebula kosmik atau galaksi di sepanjang badan bagian atasnya. Melihat udang penuh pesona ini, seolah kita melihat hamparan galaksi di angkasa raya.

Lihatlah sekujur tubuh bagian atas udang karang ini yang seperti galaksi luar angkasa. Foto: Christian Lukhaup

Peneliti asal Jerman, Christian Lukhaup, sebagaimana dilansir dari Huffington Post, berhasil menemukan udang karang yang disebutnya paling indah di dunia ini di Desa Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Udang berwarna biru, pink, dan putih dari Indonesia ini dinamai Cherax Pulcher. “Pulcher” dalam Bahasa Latin bermakna “cantik”.
Sesungguhnya, Lukhaup sudah melihat udang ini sejak sepuluh tahun lalu lewat foto yang dikirimkan koleganya yang telah mengumpulkan udang karang sejak lama di kawasan Papua Nugini. Lukhaup pun pernah melihatnya dijual di toko satwa di Jepang dan beberapa negara Eropa.

Udang karang penuh pesona ini berhasil ditemukan Christian Lukhaup di wilayah Indonesia, tepatnya di Papua Barat. Foto: Christian Lukhaup

Bertahun kemudian, Lukhaup baru mengetahui bahwa udang karang ini berasal dari Asia Tenggara, tepatnya di kawasan kepala burung di Papua Barat. Dalam laporan hasil studinya, dia menyatakan bahwa udang jantan panjangnya bisa mencapai 10 cm sedangkan si betina umumnya lebih pendek.
Dalam laporan tersebut disebutkan juga bahwa udang cantik ini menghadapi ancaman serius yaitu diambil untuk dijadikan satwa hias di akuariam. Namun, ancaman paling serius, menurut Lukhaup, adalah udang ini makin banyak diambil untuk dikonsumsi, disamping makin banyaknya sampah yang dibuang ke laut.
“Menurut warga sekitar, populasi udang ini menurun sejak beberapa tahun terakhir. Perburuan yang terus berlanjut bukanlah praktik yang sustainable. Jika popularitas udang ini makin tinggi, maka usaha konservasi pun harus ditingkatkan. Termasuk, pusat-pusat penangkaran,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar