Mungkin, banyak di antara kita yang belum menyadari betapa beragamnya
jenis satwa yang hidup di muka bumi. Tercatat, saat ini ada lebih satu
juta hewan non-serangga yang diperkirakan tersebar, yang tentunya
memberikan tantangan kepada para ilmuwan untuk menyibak keberadaannya.
1. Mudskipper
Sekian lama ikan ini membingungkan para ahli. Bentuknya mirip ikan,
tapi anehnya, ia bisa berjalan di daratan. Pastinya, mudskipper tak
tahan hidup di air lebih dari sehari, meski bisa bernafas di air maupun
di darat. Singkat kata, ikan ini butuh keduanya: air dan darat.
Ikan berukuran 6 inchi (15 cm) ini pun
berkembang dengan cara unik. Ia mengisi kantung dekat insang dengan air
yang cukup sebelum berkelana ke darat. Dengan begitu, insangnya tetap
lembab dan terus berfungsi.
Diperkirakan, ada 34 spesies
mudskipper. Hidupnya di hutan bakau pantai di Samudera Hindia juga di
Afrika, India, Cina, Jepang, Indonesia dan Australia.
2. Burung Shoebill
Sekilas, bentuknya lebih mirip
dinosaurus atau makhluk zaman purba. Paruhnya lebar dan besar seperti
sepatu atau mulut paus yang begitu mempengaruhi keseluruhan
penampilannya.
Badan dan kakinya berukuran normal, sebagaimana bangau. Namun, kepala
dan lehernya ini melebar, mengikuti bentuk paruhnya. Sehingga, terlihat
tak seimbang dengan bentuk badannya.
Burung berjuluk paruh sepatu ini
merupakan penguasa rawa besar di Afrika Timur, mulai dari Sudan hingga
Zambia. Bentuk paruhnya yang mengesankan, didesain untuk menggali tanah
berlumpur. Makanan utamanya ikan lele dan ikan yang bersembunyi di
lumpur, juga ikan mujair, katak, kura-kura, ular air, biawak, hingga
bayi buaya.
3. Ikan Axolotl
Axolotl merupakan jenis salamander
asli dari Meksiko yang tepatnya berada di kompleks danau Xochimilco,
dekat Mexico City. Nama ilmiahnya Ambystoma mexicanum merupakan salah satu spesies dari Ambystoma.
Axolotl adalah jenis neotenic, artinya
tidak secara rutin bermetamorfosis dari larva ke bentuk dewasa, seperti
yang terjadi pada sebagian besar salamander. Yang membuat salamander
ini unik ketimbang jenis lainnya adalah adanya insang berbulu merah muda
yang menyala dan menonjol di belakang kepala.
Axolotl memiliki kemampuan regeneratif
menakjubkan. Jika terluka, atau bahkan sampai kehilangan bagian tubuh,
ia akan dengan mudah menyembuhkan dan menumbuhkan kembali bagian tubuh
yang hilang itu. Ia pun dapat hidup 10-15 tahun.
Dalam bahasa Aztec, axolotl berarti
monster air. Atl adalah air, dan xolotl artinya monster. Beratnya dapat
mencapai 30 kg dengan panjang tubuh 90 cm.
4. Okapi
Okapi (Okapia johnstoni) adalah mamalia dari hutan hujan ituri
di timur laut Republik Demokratik Kongo yang baru diketahui pada 1901.
Meski memiliki kesamaan belang dengan zebra, namun okapi memiliki
kekerabatan yang lebih dekat dengan jerapah.
Tinggi, seekor okapi dewasa bisa
mencapai 2 meter dengan panjang 2,5 meter. Kepalanya mirip kuda dengan
bulu seperti beludru merah keunguan dan coklat gelap yang berfungsi
sebagai kamuflase untuk bertahan hidup di alam liar.
Paruh pertama abad ke-20, populasinya diperkirakan sekitar 40.000
ekor. Namun, saat ini berkurang menjadi 10.000 ekor. Perburuan dan
kerusakan habitat diduga penyebab utamanya.
5. Paus Narwhal
Narwhal (Monodon monoceros)
adalah nama salah satu paus yang paling tidak diketahui manusia. Nama
“narwhal” berasal dari bahasa Norse Kuno yg berarti “paus mayat”. Nama
itu diberikan karena kebiasaannya yg kadang berenang tak bergerak di
permukaan laut dengan posisi perut menghadap ke atas & warna
tubuhnya yg bertotol-totol kelabu seperti pelaut yg tenggelam.
Jenis ini diketahui hanya hidup di
seluruh perairan Kutub Utara, tepatnya di Samudera Arktik. Narwhal
adalah paus bergigi dan termasuk karnivora yangg memakan hewan laut
seperti ikan, udang, atau cumi-cumi.
Tanduk spiral narwhal yang misterius
berfungsi sebagai sensor raksasa yang membantunya mengetahui kualitas
air dan untuk “mencium” narwhal lainnya.
Narwhal juga termasuk jenis paus
langka. Panjang tubuhnya mencapai 4 hingga 4,5 meter. Sedangkan panjang
tanduknya yang mencapai 2,4 meter telah sejak lama menjadi teka-teki
yang coba diselidiki para ahli. Penjelasan mengenai fungsinya pun
seringkali menimbulkan perdebatan, sebagaimana ucapan Dr. Martin Nweeia,
peneliti Harvard School of Dental Medicine.
Menurut Nweeia, tanduk tersebut sepertinya memiliki kemampuan
penginderaan hidrodinamik. Hal yang ia ungkapkan saat presentasi di
Konferensi mengenai Biologi Mamalia Laut di San Diego.
6. Tikus Hidung Bintang
Tikus tanah ini bernama latin Condylura Cristata. Namun, lebih terkenal dengan nama tikus hidung bintang.
Sesuai namanya, tikus ini memiliki
hidung dengan tentakel-tentakel kecil yang mekar seperti bintang. Jumlah
tentakelnya sekitar 22 buah. Selain berhidung unik, tampang tikus ini
memang tak mirip tikus biasa. Kakinya besar, ekornya panjang dan tebal,
serta matanya hampir buta. Ia ditemukan di bagian tenggara Kanada dan
kawasan timur laut Amerika Serikat.
7. Ular Penis
Sekelompok teknisi yang sedang
membangun bendungan di sungai Madeira, kawasan hutan Amazon, Brasil,
menemukan enam ekor ular yang berbentuk seperti penis manusia.
Setelah diteliti oleh ahli biologi
Julian Tupan, hewan ini ternyata tidak termasuk spesies ular reptil,
melainkan amfibi karena tidak memiliki sisik. Spesies ini
teridentifikasi sebagai Atretochoana eiselti dari keluarga Caecilian yang meliputi berbagai jenis amfibi dan hewan melata, seperti ular dan cacing tanah.
Meski, Tupan telah memberikan hewan
ini nama latin, namun ia tetap bingung. Alasannya, hewan ini bentuknya
benar-benar mirip penis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar