auh di dasar bumi, dalam gua yang gelap dan lembab, hiduplah Hades (Geophilus hadesi),
hewan tak bertulang belakang yang “datang dari neraka”. Namanya sama
sebagaimana nama dewa dunia bawah dalam Mitologi Yunani, Hades, putra
dari Kronos dan Rea.
Arthropoda predator baru ini, ditemukan dalam Gua Lukina jama-Trojama
di Gunung Velebit, Kroasia, yang saat ini menduduki peringkat ke-15
daftar gua terdalam di dunia. Pada 30 Juni 2015, tim ilmuwan telah
mempublikasikannya ke Jurnal ZooKeys.
Hades, spesies yang baru yang ditemukan sedang merayap di 980 meter kedalaman bumi. Sumber: Zookeys.pensoft.net. Foto: J. Bedek
Tak seperti kebanyakan lipan dari genus Geophilomorpha, yang jarang
mencari perlindungan di gua, Hades justru menghabiskan seluruh hidupnya
di ruang gelap seperti lingkungan bawah tanah.
Kelabang ini, tampaknya telah sempurna beradaptasi hidup di perut
bumi, di mana ia juga sanggup melumpuhkan mangsanya dengan gigitan yang
mematikan.
G. hadesi merupakan satu dari dua spesies yang tak pernah meninggalkan gua, rumahnya. Sedangkan lipan lainnya adalah G. persephones,
nama yang diambil dari nama ratu dunia bawah Persephone, dalam Mitologi
Yunani, yang pertama kali ditemukan di sebuah gua di Perancis akhir
1999.
Meski habitatnya berada sekitar satu kilometer di bawah permukaan
bumi, namun kelabang ini dapat bertahan hidup dengan baik. Menurut Pavel
Stoev, profesor zoologi di National Museum of Natural History di Sofia,
Bulgaria, hal ini dikarenakan si kelabang memiliki antena panjang dan
bulu yang tumbuh di sekujur tubuh yang membuatnya dapat mendeteksi
mangsa dalam kegelapan total.
Stoev bersama timnya dari Croatian Biospeleogical Society menemukan
kelabang ini di kedalaman 1.100 meter. “Habitat terdalam untuk lipan
mana pun,” ujarnya. Namun, Stoev menjelaskan, Hades mempunyai struktur
tubuh ramping-panjang yang memungkinkannya menjelajahi celah-celah
bebatuan.
Tak hanya itu, G. hadesi memiliki 33 pasang kaki bercakar
runcing yang memungkinkan untuk mencengkeram batu. Tubuhnya juga dapat
bertahan di suhu 3 derajat celcius. “ ”Bisa saja ada kejadian perubahan
suhu secara dramatis di masa lalu dan G. hadesi mencari perlindungan ke bawah tanah. Mungkin saja proses evolusinya sudah berlangsung lama,” kata Stoev.
Sangat sedikit informasi mengenai makhluk yang hidup di tempat
terdalam di dunia ini, terlebih dengan sistem gua yang ada di Kroasia.
“Ekosistemnya belum ditemukan secara penuh, sehingga sangat memungkinkan
ditemukannya berbagai spesies aneh di tempat tersebut,” paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar