Sabtu, 01 Agustus 2015

"kelabang dari neraka" begitu julukannya

auh di dasar bumi, dalam gua yang gelap dan lembab, hiduplah Hades (Geophilus hadesi), hewan tak bertulang belakang yang “datang dari neraka”. Namanya sama sebagaimana nama dewa dunia bawah dalam Mitologi Yunani, Hades, putra dari Kronos dan Rea.
Arthropoda predator baru ini, ditemukan dalam Gua Lukina jama-Trojama di Gunung Velebit, Kroasia, yang saat ini menduduki peringkat ke-15 daftar gua terdalam di dunia. Pada 30 Juni 2015, tim ilmuwan telah mempublikasikannya ke Jurnal ZooKeys.

Hades, spesies yang baru yang ditemukan sedang merayap di 980 meter kedalaman bumi. Sumber: Zookeys.pensoft.net. Foto: J. Bedek














Hades, spesies yang baru yang ditemukan sedang merayap di 980 meter kedalaman bumi. Sumber: Zookeys.pensoft.net. Foto: J. Bedek

Tak seperti kebanyakan lipan dari genus Geophilomorpha, yang jarang mencari perlindungan di gua, Hades justru menghabiskan seluruh hidupnya di ruang gelap seperti lingkungan bawah tanah.
Kelabang ini, tampaknya telah sempurna beradaptasi hidup di perut bumi, di mana ia juga sanggup melumpuhkan mangsanya dengan gigitan yang mematikan.
G. hadesi merupakan satu dari dua spesies yang tak pernah meninggalkan gua, rumahnya. Sedangkan lipan lainnya adalah G. persephones, nama yang diambil dari nama ratu dunia bawah Persephone, dalam Mitologi Yunani, yang pertama kali ditemukan di sebuah gua di Perancis akhir 1999.
Meski habitatnya berada sekitar satu kilometer di bawah permukaan bumi, namun kelabang ini dapat bertahan hidup dengan baik. Menurut Pavel Stoev, profesor zoologi di National Museum of Natural History di Sofia, Bulgaria, hal ini dikarenakan si kelabang memiliki antena panjang dan bulu yang tumbuh di sekujur tubuh yang membuatnya dapat mendeteksi mangsa dalam kegelapan total.

Beginilah jalan masuk ke Gua Lukina jama-Trojama. Sumber: Zookeys.pensoft.net. Foto: M. Jekic
Beginilah jalan masuk ke Gua Lukina jama-Trojama. Sumber: Zookeys.pensoft.net. Foto: M. Jekic

Stoev bersama timnya dari Croatian Biospeleogical Society menemukan kelabang ini di kedalaman 1.100 meter. “Habitat terdalam untuk lipan mana pun,” ujarnya. Namun, Stoev menjelaskan, Hades mempunyai struktur tubuh ramping-panjang yang memungkinkannya menjelajahi celah-celah bebatuan.
Tak hanya itu, G. hadesi memiliki 33 pasang kaki bercakar runcing yang memungkinkan untuk mencengkeram batu. Tubuhnya juga dapat bertahan di suhu 3 derajat celcius. “ ”Bisa saja ada kejadian perubahan suhu secara dramatis di masa lalu dan G. hadesi mencari perlindungan ke bawah tanah. Mungkin saja proses evolusinya sudah berlangsung lama,” kata Stoev.
Sangat sedikit informasi mengenai makhluk yang hidup di tempat terdalam di dunia ini, terlebih dengan sistem gua yang ada di Kroasia. “Ekosistemnya belum ditemukan secara penuh, sehingga sangat memungkinkan ditemukannya berbagai spesies aneh di tempat tersebut,” paparnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar