Biasa dikenal rakyat sebagai Jokowi,
Saat ini ia terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia setelah menang
pada Pilpres 2014, Sekarang ia masih menjabat sebagai Gubernur terpilih
DKI Jakarta bersama Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama
yang menjadi Wakil Gubernur di DKI Jakarta. Banyak gebrakan baru yang
ia buat demi kemajuan Jakarta. Jokowi merupakan salah satu sosok penting
berkembang pesatnya kota Solo sebagai Spirit of Java, Brand kota Solo.
Sosok pemimpin yang merakyat tak heran bila ia dua kali menjabat sebagai
walikota solo dan sangat dihormati oleh warga solo sebagai walikota. Ia
terpilih oleh majalah Tempo sebagai 10 orang pemimpin terbaik di
Indonesia, dan memang penghargaan yang saat pantas ia terima, dan
dinobatkan pula sebagai walikota Teladan nomor satu di Indonesia oleh
pemerintah dan Walikota nomor tiga terbaik di Dunia karena usahanya
dalam mengembangkan kota Solo. Merupakan seorang yang pro Rakyat dan
anti investasi, ia lebih mementingkan usaha rakyat dan mengembangkan
pasar pasar tradisional yang merupakan aset kota Solo.
Ir. Joko Widodo lahir di Surakarta, 21 Juni 1961, lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi,
adalah mantan walikota Kota Surakarta (Solo) untuk dua kali masa bhakti
2005-2015 dan sekarang menjabat sebagai Gubernur Terpilih DKI Jakarta
bersama wakilnya Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa AHOK.
Ia dicalonkan oleh PDI-P. Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas
Kehutanan UGM pada tahun 1985. Ketika mencalonkan diri sebagai walikota,
banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang
mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia terpilih. Namun setahun
setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia
banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia
kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui moto "Solo: The Spirit of Java".
Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di
Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari
hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka,
memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik,
melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi
lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak
ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman.
Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip
kepemimpinannya. Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta
untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima
pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta
menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober
2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah
Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg
yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD
pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran. Oleh
Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh
2008"
Keberhasilan Jokowi menata kota solo di mulai dari merelokasi pedagang
barang bekas di taman banjarsari hampir tanpa gejolak untuk
merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor
untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung
rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat.
Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip
kepemimpinannya.
Beberapa hal yang mungkin Anda perlu tahu tentang Joko Widodo, Walikota Solo
- Dua kali terpilih menjadi Walikota Solo dengan perolehan suara pada periode kedua lebih dari 90%
- Beliau tidak pernah mengambil gajinya sebagai walikota (berkisar Beliau sebenarnya tidak antusias (tidakàsekitar +/- 7-8 juta rupiah) menginginkan membicarakan masalah ini, mem-blow up masalah ini).
- Beliau setiap hari hanya duduk dikantor +/- 2-3 jam, selebihnya terjun langsung ke lapangan, sidak, dll.
- Beliau adalah seorang yang pro rakyat; pro pasar, pro pengusaha (kecil), namun bukan seorang yang anti investasi dan pengusaha-pengusaha. Beliau sangat selektif mengurusi masalah pembangunan (apalagi menyangkut kehidupan rakyat nya).
- Beliau menggunakan mobil dinas pribadi nya yang sudah 10 tahun belakangan dari walikota sebelumnya belum pernah diganti (menurut cerita pernah beberapa kali mogok, namun tidak lantas sampai mengganggu aktivitasnya).
- Beliau adalah seorang pemimpin yang tegas, terbukti beberapa perangkat dibawahnya yang tidak mengikuti “cara” beliau, akan segera ditinggal oleh nya.
Sebenarnya masih banyak sekali hal-hal yang yang di lakukan dari Jokowi
untuk rakyatnya. Nah pemimpin inilah yang yang di perlukan di seluruh
indonesia. Cerita kepemimpinannya dan kesederhanaannya mengingatkan saya
dengan biografi Mahmoud Ahmadinejjad
yang merupakan salah satu pemimpin teladan yang membawa kemajuan bagi
rakyat Iran sama seperti Pak Jokowi. berikut ini sedikit profil dari
jokowi
Jokowi itu pemberian nama dari buyer saya dari Prancis,” begitu kata
Wali Kota Solo, Joko Widodo, saat ditanya dari mana muncul nama Jokowi.
Kata dia, begitu banyak nama dengan nama depan Joko yang jadi eksportir
mebel kayu. Pembeli dari luar bingung untuk membedakan, Joko yang ini
apa Joko yang itu. Makanya, dia terus diberi nama khusus, ‘Jokowi’.
Panggilan itu kemudian melekat sampai sekarang. Di kartu nama yang dia
berikan tertulis, Jokowi, Wali Kota Solo. Belakangan dia mengecek, di
Solo yang namanya persis Joko Widodo ada 16 orang.
Saat ini, Jokowi menjabat untuk periode kedua. Kemenangan mutlak
diperoleh saat pemilihan wali kota tahun lalu. Nama Jokowi kini tidak
hanya populer, tapi kepribadiannya juga disukai masyarakat. Setidaknya,
ketika pergi ke pasar-pasar, para pedagang beramai-ramai memanggilnya,
atau paling tidak berbisik pada orang sebelahnya, “Eh..itu Pak Joko.”
Bagaimana ceritanya sehingga dia bisa dicintai masyarakat Solo?
Kebijakan apa saja yang telah membuat rakyatnya senang? Mengapa pula dia
harus menginjak pegawainya? Berikut wawancara wartawan Republika, Ditto
Pappilanda, dengan Jokowi dalam kebersamaannya sepanjang setengah hari
di seputaran Solo.
Dalam pemilihan gubernur Jakarta 2012,Joko Widodo atau Jokowi maju bersama Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok
dengan diusung oleh Partai PDI Perjuangan dan Gerindra. Pilkada di DKI
Jakarta berlangsung selama dua putaran dimana pada putaran kedua Jokowi
dan Ahok
memenangkan pilkada DKI Jakarta dengan presentase 53,82% suara
mengungguli lawannya yaitu Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Banyak harapan
rakyat atas terpilihnya Jokowi yang dianggap low profile agar bisa
mengatasi masalah kompleks di ibukota Indonesia ini.
Jokowi Menjadi Presiden Ketujuh Republik Indonesia
Kemudian pada tahun 2014, Jokowi atau Joko Widodo maju sebagai kandidat
Calon Presiden Indonesia yang diusung oleh Partai PDI Perjuangan bersama
Jusuf Kalla sebagai Calon Wakil Presiden dalam Pilpres 2014, dan berhasil memperoleh suara terbanyak dan unggul tipis atas lawannya Prabowo Subianto
pada pilpres 2014 dimana ia menjadi Presiden ke tujuh Republik
Indonesia yang akan dilantik pada Oktober 2014 bersama dengan wakil
presiden terpilih 2014.
Ada 10 alasan yang ditulis oleh seorang pengguna di opini kompasiana
mengapa Jokowi patut dicapreskan di 2014 demi “Indonesia Baru”
- Dilihat dari rekam jejak dan sepak terjangnya dalam hal kesehatan, pendidikan, perlindungan warga negara, perekonomian rakyat, dll, Jokowi adalah seorang pemimpin yang Konstitusionalis. Artinya beliau taat, mengerti, dan melaksanakan amanah UUD 1945 dan Pancasila (yang adalah hukum tertinggi dan fondasi Republik ini). Beliau mampu memimpin bangsa ini kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila
- Beliau tidak mempunyai hutang dan beban apapun kepada siapapun, baik itu beban moral, politik, bisnis, uang, hutang budi, dlsbg, kecuali kepada Rakyat yang dipimpinnya
- Beliau menganut sistem “Principled Leadership”. Artinya beliau memimpin berdasarkan prinsip, tidak bisa dinego, disuap, dipengaruhi, diancam, dlsbg. Bahkan bawahannya yang tidak mengikuti prinsip prinsip beliau akan dijatuhkan sangsi, ditinggal, dipindahkan, atau bahkan dipecat
- Beliau adalah seorang pemimpin yang bersih alias bebas dari segala bentuk KKN. Ini disebabkan oleh poin #3. Tidak pernah ada satu kasus korupsi apapun yang menyeret atau mengarah kepadanya. Malah sebaliknya, para bawahannya yang terlibat KKN langsung dipecat
- Beliau adalah pemimpin yang tegas dan berani mengambil segala resiko, asalkan keputusan dan solusinya sejalan dengan prinsip prinsip beliau (seperti dalam poin # 3)
- Beliau adalah pemimpin yang visioner dan “Results-Oriented”. Artinya beliau selalu memimpin dengan fokus pandangan dan tujuan ke depan, selalu mempunyai target pembangunan, dan senantiasa mengawal dan memastikan targetnya terrealisasi
- Beliau adalah pekerja lapangan dan “Problem-Solver”. Alasan utama, beliau mengerti bahwa masalah selalu ada di lapangan bukan di kantor. Oleh sebab itu beliau sering terjun ke lapangan untuk mendengarkan langsung keluh-kesah warga, baru kemudian beliau memetakan masalah. Setelah tahu masalahnya, solusi dan anggaran langsung dirumuskan dan diputuskan. Alasan kedua, beliau sering kembali ke lapangan untuk mem-follow-up, mengecek dan mengawal progressnya
- Kalau beliau terpilih sebagai RI-1, semua jajaran mentri dalam kabinet Jokowi bisa dipastikan orang orang yang bersih, professional, dan ahli dalam bidangnya masing-masing (tidak seperti kabinet sekarang: hasil transaksi politik dan bagi-bagi “kue kekuasaan” antar Parpol). Artinya, 1 Jokowi menjadi puluhan “Jokowi”. Juga, semua jajaran Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, dll, se Indonesia akan “diluruskan”. Mengutip kata kata pak Basuki, Wagub DKI sekarang, kalau kepala “lurus”, semua bawahannya bisa “diluruskan”. Satu lagi, Jakarta juga akan semakin maju kalau Jokowi presiden karena Pempus dan Pemprov dan para mentri bersangkutan akan bermitra dan saling mendukung dalam membangun ibukota
- Yang tidak kalah pentingnya, semua jajaran Polri (yang berada langsung dibawah komando Presiden) bisa dipastikan akan “dibersihkan” dari oknum oknum Jendral kotor dan korup. Seperti dalam poin #8, kalau pimpinan Polri bersih, semua anggota corpsnya mudah “dibersihkan”. Kalau Polri bersih, semua bentuk KKN di negri ini bisa “dibabat habis”
- Yang juga tidak kalah pentingnya, APBN akan “diselamatkan”, tidak bocor, “ditransparansikan”, dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran seluruh Rakyat Indonesia
10 poin diatas menunjukkan bahwa kaliber seorang Jokowi adalah kaliber seorang presiden, setara dengan kaliber Soekarno atau Obama. Jokowi layak disebut “Little Soekarno” atau “Little Obama” karena postur tubuhnya yang kurus tapi gesit.
Kata-Kata Bijak dan Unik dari Jokowi Selama Memimpin
- Badan saya tinggal ini. Sekarang berat badan saya tinggal 53 kilo, udah kurus, habis karena bekerja terus. Saya memang bekerja, dan bekerjanya di lapangan terus, karena sudah terbiasa begitu. Kalau nanti jadi yang bisa disuruh lebih kerja keras lagi itu si Ahok, berat badannya masih bisa diturunkan.
- Saya pekerja, bukan politisi. Saya hanya berkerja dan bekerja. Saya tidak peduli penilaian orang, mau jelek, mau gagal, mau berhasil, yang penting saya bekerja.
- Saya ini orang miskin, anak tukang kayu. Masa kecil saya, kami tinggal di bantaran kali. Tiga kali orangtua saya berpindah-pindah, mengontrak, karena tidak punya rumah. Waktu di bantaran kali itu juga, rumah kami digusur pemerintah Solo, dan tidak diganti rugi. Itu semua memengaruhi saya.
- Pemimpin yang lahir dalam keluarga kaya raya, dengan orang miskin tentu beda. Omongan boleh dibuat-buat, tetapi gestur tubuh dan mimiknya tidak bisa berbohong.
- Saya tidak mau memuji diri sendiri, tidak baik.
- Jangan pengabdian, terlalu tinggi. Kalau yang tinggi-tinggi, pengabdian, untuk politisi saja, sedangkan saya orang kerja. Terlalu tinggi pengabdian buat saya
- Amanah itu saya terima dengan senang hati dan dengan penuh tanggung jawab.
- Luwih becik rengeng-rengeng dodol dawet, tinimbang numpak mercy mbrebes mili.
- Ruang Kota dibangun dengan Bahasa Kemanusiaan, Bahasa Kerja dan Bahasa Kejujuran.
- Ini semua rasa terima kasih saya terhadapap bangsa saya, Bangsa Indonesia.
- Kerjakan dengan bahasa cinta, kerna itu yang diinginkan setiap orang terhadap dirinya, cinta akan membawa pertanggungjawaban, masyarakat akan disiplin sendiri jika ia sudah mengenal bagaimana ia mencintai dirinya, lingkungan dan Tuhan
- Hidup adalah tantangan, jangan dengarkan omongan orang, yang penting kerja, kerja dan kerja. Kerja akan menghasilkan sesuatu, sementara omongan hanya menghasilkan alasan.
- Merah Putih ada harapan berkibar kembali dengan rasa hormat dan bermartabat sebagai bangsa.
- Itu semua karena saya pernah jadi korban gusuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar