Pisang (Banana) merupakan buah yang memiliki nutrisi serat tinggi.
Pohonnya mudah tumbuh di daerah beriklim tropis seperti Indonesia.
Kandungan vitamin dan mineral alami buah pisang berguna sebagai zat anti
oksidan tubuh.
Buah ini tumbuh dalam bentuk tandan bertumpuk, tersusun rapih seperti
sisir raksasa. Rata-rata berwarna kuning ketika matang, fase ini paling
banyak menghasilkan zat karbohidrat sebagai pengganti makanan pokok selain beras.
Tumbuhan ini bisa berbuah tanpa mengenal musim, kemarau dan hujan
bukan menjadi halangan. Hanya butuh lokasi yang dekat dengan aliran air,
di pinggir sungai atau bahkan dekat selokan depan rumah Anda pun bisa.
Pohon pisang termasuk tanaman liar namun bisa dibudi-dayakan di kebun untuk hasil buah yang berkualitas.
Cara bercocok tanam sendiri pun mudah, Anda cukup membeli satu pohon
pisang kecil saja agar mudah dibawa. Buatkan liang ukuran 50cm kubik.
Masukkan pohon tadi dan timbun pelan-pelan dengan tanah kompos.
Setelah kurang-lebih 6 bulan, biasanya akan tumbuh besar dan
bertunas. Tunggu hingga cukup besar tunas itu, potong dari induknya dan
tanam kembali di sebelahnya dengan jarak 2m. Lama-lama pisang milik Anda
semakin banyak.
Jika Anda kurang sabar menunggu, solusi terbaik hanya beli bibit
unggul dari pohon pisang berkualitas dalam jumlah banyak, tetapi
dibutuhkan tenaga ekstra dan biaya yang tidak sedikit dan ini biasanya
untuk proyek bisnis.
Saya pribadi lebih suka cara pertama, satu per satu Anda bisa
mengamati, merawatnya dan ini bisa Anda sebut sebagai pengganti olah
raga. Mengapa? Seseorang yang mau begerak melakukan berbagai kegiatan
pasti mengeluarkan keringat (racun) dari dalam tubuh, pastinya
menyehatkan badan juga, asalkan tidak berlebihan.
Hal ini dapat Anda jadikan pengisi waktu luang, apalagi pohon pisang
sudah mulai berbuah kemudian Anda rajin konsumsi, saya rasa kesehatan
tubuh luar-dalam Anda akan selalu terjaga, mengingat kandungan dan
khasiat buah pisang sangat baik untuk melengkapi nilai gizi.
Berikut manfaat kandungan nutrisi buah pisang untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat;
Mengandung vitamin C dan B6
Satu buah pisang mengandung sekitar 10mg vitamin C atau sekitar 15%
dari rekomendasi harian. Kemudian Vitamin B, biasanya ditemukan pada
produk hewani, tetapi pisang ternyata juga merupakan sumber vitamin B6
yang disebut pyridoxine.
Satu buah pisang menyediakan 35% dari rekomendasi vitamin B6 harian.
Tubuh menggunakan vitamin ini untuk menumbuhkan sel-sel baru. Ada
beberapa kandungan lain meski jumlahnya kecil, yakni magnesium, kalsium,
fosfor, vitamin A dan E, folat, karoten, serta asam amino.
Memiliki kandungan serat dan mangaan
Satu buah pisang mengandung sekitar 3 gram serat. Selain menyehatkan
saluran cerna, serat membantu untuk menjaga perut terasa kenyang lebih
lama. Sedangkan mangaan sendiri merupakan mineral untuk menjaga
metabolisme tulang tetap sehat.
Potasium
Buah ini sangat terkenal akan kandungan potasiumnya, mencapai 400 mg
dalam pisang berukuran sedang, sebaiknya sering Anda konsumsi untuk
menjaga kesehatan jantung. Kemudian sangat baik untuk fungsi otot-saraf,
serta menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Dan ternyata, bisa
mencegah kram otot setelah olahraga.
Kalori
Tenaga manusia dihasilkan oleh pembakaran kalori dalam tubuh, dalam
sehari seorang yang sudah dewasa membutuhkan asupan kurang lebih 2000
kalori sesuai kebutuhan. Jika Anda ingin badan lebih gemuk, silahkan
konsumsi makanan yang mengandung banyak kalori lebih dari angka diatas.
Begitu juga sebaliknya, Anda ingin kurus, tinggal kurangi porsi kalori
nya.
Buah pisang sendiri mengandung rata-rata 110 kalori, wajar saja
ketika Anda konsumsi dalam jumlah banyak akan terasa kenyang dan
bertenaga. Yang membuat menarik adalah, bebas dari kandungan lemak dan
kolesterol. Sangat cocok buat Anda yang menjalani program diet sehat.
Karbohidrat
Fungsinya hampir sama yaitu menghasilkan energi. Dengan konsumsi
beberapa buah pisang mampu mengganjal perut Anda terasa kenyang hingga
makan siang tanpa cemilan lain .
Seiring waktu, sistem pencernaan dalam perut Anda akan ikut terbantu
agar tetap lancar. Jadi, anggapan bahwa karbohidrat tinggi menyulitkan
dan membuat sembelit ternyata kurang benar. Semoga berguna, jangan lupa
berbagi ya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar